Senin, 12 Juli 2010

Jumlah Mahasiswa Baru Politeknik Pusmanu Naik

PEKALONGAN - Jumlah mahasiswa baru yang diterima di Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan tahun 2008/2009 naik dua kali lipat dibanding tahun ajaran sebelumnya.

’’Tahun ini, kami berhasil mendapatkan mahasiswa baru 80 orang. Padahal, tahun lalu hanya sekitar separo,’’kata Direktur Politeknik Pusmanu, Pekalongan, Sony Hikmalul MSi.

Hal itu ditegaskan usai kuliah umum yang diikuti 120 mahasiswa Politeknik Pusmanu dengan menghadirkan nara sumber tunggal Bambang Purnomosidi, Konsultan Senior GTZ Pro LH Jerman.

Sony menjelaskan, 80 mahasiswa baru itu terdiri atas tiga jurusan yakni Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Teknik Batik. ’’Paling banyak mahasiswa baru itu dari Administrasi Perkantoran,’’ tuturnya.

Menurut dia, jurusan Administrasi Perkantoran itu banyak diminati para pegawai tata usaha di berbagai kantor, mengingat sekarang itu pegawai dituntut memiliki pengetahuan perkantoran. Karena itu, mahasiswanya sebagian besar dari pegawai.

Selain itu, kata dia, Pusmanu juga memiliki jurusan Teknik Batik yang menjadi daya tarik masyarakat.

Jurusan ini cocok untuk masyarakat Pekalongan, yang sekarang ini berhasil mengembangkan usaha batik hingga dikenal mancanegara.
Menurut dia, peningkatan mahasiswa itu, sebagai bukti bahwa Politeknik sudah mulai diterima di masyarakat.

’’Itu tentunya, tidak akan lepas dari mutu pendidikan di kampus yang terus meningkat,’’ katanya.

Kerja Sama GTZ

Dia mengakui, kemajuan Politeknik itu terjadi setelah kampus melakukan peningkatan saran dan prasarana serta bekerja sama dengan GTZ Jerman dalam mengembangkan mata kuliah Eko-efisiensi. Mata kuliah itu akan diberikan pada semua jurusan dalam menambah pengetahuan bagi seluruh mahasiswa.

Kerja sama itu, diakui, tidak gampang. Dari beberapa PT di Indonesia, hanya tiga perguruan tinggi yang diajak kerjasama berkaitan dengan eko-efisiensi itu.

Dalam kuliah perdana, Bambang Purnomosidi memberikan materi kepada mahasiswa berupa dorongan untuk tidak berhenti belajar dalam mengembangkan wawasan diri. ’’Jangan ada istilah harus berhenti belajar, tetapi kita harus belajar terus,’’ katanya.(A15-61)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar